SISTEM PENGAMANAN TERHADAP BAHAYA SENGATAN LISTRIK
NAMA : ALVIN TIO
KELAS :XII TITL
TUGAS : IPL (INSTALASI PENERANGAN LISTRIK)
GURU :PENDI ARIANTO
SISTEM PENGAMANAN TERHADAP BAHAYA SENGATAN LISTRIK
Sistem pengamanan listrik bertujuan selain untuk
melindungi jaringan listrik dan peralatan (beban) listrik juga untuk mencegah
orang bersentuhan baik langsung maupun tidak langsung dengan bagian yang
beraliran listrik. Tetapi dalam bahasan kali ini penulis hanya akan membahas
tentang sistem pengamanan bahaya sengatan listrik bagi manusia baik terhadap
sentuhan langsung maupun sentuhan tidak langsung.
1.
Pengamanan Terhadap Sentuhan Langsung
Terdapat banyak cara atau metode pengamanan
terhadap bahaya sengatan listrik dari sentuhan langsung seperti yang dijelaskan
berikut ini.
a. Menyekat
dengan isolasi pengaman yang memadai
Memastikan bahwa kualitas isolasi pengaman baik dan
melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan dengan baik agar kondisi isolasi tetap
berfungsi dengan baik. serta memasang kabel sesuai dengan peraturan dan standar
yang berlaku.
Gambar 1. Pengamanan dengan meyekat menggunakan bahan isolasi
b.
Menghalangi akses atau kontak langsung menggunakan enklosur, pembatas dan
penghalang
Gambar 2. Pengamanan dengan memasang pagar atau pembatas
c.
Menggunakan peralatan INTERLOCKING
Peralatan ini biasa dipasang pada pintu-pintu
ruangan yang di dalamnya terdapat peralatan yang berbahaya. Jika pintu dibuka,
semua aliran listrik ke peralatan terputus (door switch).
2.
Pengamanan Terhadap Sentuhan Tidak Langsung
Pentanahan (arde/grounding) merupakan salah satu
cara konvensional untuk mengatasi bahaya tegangan sentuh tidak langsung yang
dimungkinkan terjadi pada bagian peralatan yang terbuat dari logam. Untuk
peralatan yang mempunyai selungkup/rumah tidak terbuat dari logam tidak
memerlukan sistem ini. Agar sistem ini dapat bekerja secara efektif maka baik
dalam pembuatannya maupun hasil yang dicapai harus sesuai dengan standar.
Tedapat dua hal yang dilakukan oleh sistem
pentanahan, yaitu :
a.
Menyalurkan arus dari bagian-bagian logam peralatan yang teraliri arus listrik
liar ke tanah melalui saluran pentanahan, dan
b.
Menghilangkan beda potensial antara bagian logam peralatan dan tanah sehingga
tidak membahayakan bagi yang menyentuhnya. Berikut ini contoh potensi bahaya
tegangan sentuh tidak langsung dan pengamanannya.
Tegangan
sentuh (tidak langsung)
Peralatan yang digunakan menggunakan sistem
tegangan fasa-satu, dengan tegangan antara saluran fasa (L) dan netral (N) 220
V. Alat tersebut menggunakan sekering 200 A. Bila terjadi arus bocor pada
selungkup/rumah mesin, maka tegangan/beda potensial antara selungkup mesin dan
tanah sebesar 220 V. Tegangan sentuh ini sangat berbahaya bagi manusia. Bila
selungkup yang bertegangan ini tersentuh oleh manusia maka akan ada arus yang
mengalir ke tubuh manusia tersebut sebagaimana telah diilustrasikan pada
bahasan
pertemuan sebelumnya.
Gambar 3. Kondisi tegangan sentuh pada peralatan/beban listrik
Pengamanan dari tegangan sentuh dilakukan dengan
membuat saluran pentanahan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.12. Saluran
pentanahan ini harus memenuhi standar keselamatan, yakni mempunyai tahanan
pentanahan tidak lebih dari 0,1 Ohm. Jika tahanan saluran pentanahan sebesar
0,1 Ohm, dan arus kesalahan 200 A, maka kondisi tegangan sentuh akan berubah
menjadi : V = I x R = 200 x 0,1 = 20 V.
Gambar 4. Saluran pentanahan sebagai pengaman terhadap tegangan
sentuh
Bila tegangan ini tersentuh oleh manusia maka akan
mengalir arus ke tubuh manusia tersebut maksimum sebesar : I = V / Rk
(Rk = tahanan tubuh manusia)
- Kondisi
terjelek
Rk min= 200
Ohm, maka I = 20 / 200 = 0,1 A atau 100 mA
- Kondisi
terbaik,
Rk maks =
1000 Kilo Ohm, maka I = 20 / 1.000.000 = 0,00002 A atau 0,02 mA.
Berdasarkan hasil perhitungan tesebut di atas
terlihat demikian berbedanya tingkat bahaya tegangan sentuh antara yang tanpa
menggunakan pentanahan dengan yang menggunakan pentanahan. Dengan saluran
pentanahan peralatan jauh lebih aman. Karena itu pulalah, saluran pentanahan
ini juga disebut SALURAN PENGAMAN.
Walaupun begitu, untuk menjamin keefektifan saluran
pentanahan, perlu diperhatikan bahwa sambungan-sambungan harus dilakukan secara
sempurna (lihat gambar 5).
- Setiap
sambungan harus disekrup secara kuat agar hubungan kelistrikannya bagus guna
memberikan proteksi yang baik.
- Kabel
dicekam kuat agar tidak mudah tertarik sehingga kabel dan sambungan tidak mudah
bergerak.
Gambar 5. Sambungan kabel pada steker/stop kontak yang dilengkapi
pentanahan
Dengan kondisi sambungan yang baik menjamin koneksi
pentanahan akan baik pula dan bisa memberikan jaminan keselamatan bagi manusia
(operator) yang mengoperasikan peralatan yang sudah ditanahkan (lihat gambar 6
dan 7).
Gambar 6. Hubungan peralatan listrik dan penggunanya
Gambar 7. Aliran arus listrik ke tanah
Komentar
Posting Komentar