Jurnal Tugas Akhir Alvin Tio Mahasiswa Politeknik Negeri Padang
Foto Formal Wisuda ke II Tahun 2019 Politeknik Negeri Padang
PERENCANAAN SISTEM SCADA UNTUK
SISTEM POMPA AIR MENGGUNAKAN SERIAL RS-485 DENGAN PROTOCOL MODBUS RTU RS-485
Alvin
Tio
Pembimbing 1. Ir. Julsam,
M.Kom. 2. Herisajani, ST., M.Kom.
Jurusan Teknik
Elektro, Prodi D3 Teknik Listrik, Kampus PNP Limau Manis, Padang, Sumatera
Barat
Telp./Faks: (0751) 72590 / Faks (0751) 72576, e-mail: info@pnp.ac.id
Penulis
Jln. Irigasi No 62,
Kel. Cupak Tangah, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera barat
Handphone: 085272948860,
e-mail:
alvinthyo@gmail.com
ABSTRAK
Dalam industri penggunaan tangki air banyak digunakan untuk memenuhi
kebutuhan proses produksi. Tangki air tidak hanya digunakan sebagai media
penyimpanan tetapi juga digunakan untuk menjaga kelancaran ketersediaan air
yang diperlukan selama proses produksi berlangsung. Pentingnya penggunaan air
maka harus tersedianya air di tangki, sehingga proses produksi harus tetap
berjalan. Ketersediaan air dapat dilihat pada sistem monitoring. Sistem
monitoring dan pengontrolan level air berbasis SCADA dapat memudahkan untuk
melakukan proses pengamatan dan pengontrolan secara real time, sehingga sistem
ini dapat dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran SCADA. Proses sistem
SCADA memvariasikan tinggi air dengan nilai parameter yang dihasilkan
oleh Pzem016 dengan data diolah dan ditransmisikan menggunakan kabel serial RS-
485. Pemantauan lebih lanjut dimonitor pada laptop (PC). Pzem016 juga
dilengkapi dengan antarmuka RS-485 dan sesuai
dengan spesifikasi modbus RTU. Dari hasil pengujian, pompa air akan
hidup apabila ketinggian air pada tangki air kurang dari 10 cm dan berhenti
secara otomatis apabila ketinggian level air dalam tangki air mencapai 80 cm.
Data yang dikirimkan dengan data yang terbaca dilapangan memiliki rata-rata
kesalahan pengisian sebesar 0.037%.
Dengan menggunakan sistem SCADA pada sebuah sistem pompa air dapat mempermudah
sistem dalam melihat banyaknya ketersediaan air dalam tangki dengan batas level
yang diinginkan.
Kata kunci : Sistem kontrol, SCADA, Pzem016, Modbus RTU
ABSTRACT
In
the industry the use of water tanks is widely used to meet the needs of the
production process. The water tank is not only used as a storage medium but
also used to maintain the smooth availability of water needed during the
production process. The importance of water use must be the availability of
water in the tank, so the production process must continue to run. Water
availability can be seen in the monitoring system. SCADA-based water level
monitoring and control systems can make it easier to conduct real-time
observation and control processes, so that this system can be used as an
alternative medium for SCADA learning. The SCADA system process varies the
water level with the parameter value generated by Pzem016 with data processed
and transmitted using RS-485 serial cable. Further monitoring is monitored on
the laptop (PC). Pzem016 is also equipped with an RS-485 interface and complies
with the Modbus RTU specifications. From the test results, the water pump will
start if the water level in the water tank is less than 10 cm and stop
automatically if the water level in the water tank reaches 80 cm. Data sent
with data read in the field has an average fill error of 0.037%. Using the
SCADA system on a water pump system can facilitate the system in seeing the
amount of water available in the tank with the desired level limit.
Keywords : Control system, SCADA, Pzem016, Modbus
RTU
PENDAHULUAN
Sistem SCADA sangat
diminati karena dapat menjamin pengontrolan untuk memonitor, mengendalikan
alat-alat listrik, dan mengurangi biaya untuk tenaga kerja manusia. Tugas
akhir ini dirancang memanfaatkan sistem SCADA untuk sistem pompa air dengan
menggunakan sensor ultrasonik anti air sebagai pendeteksi ketinggian air
didalam tangki air, serta lebih ekonomis dibandingkan dengan yang lainnya. Dari
sisi pembacaan sensornya juga lebih baik karena dapat memberikan informasi
secara real time. Dan memanfaatkan Pzem 016 untuk pembacaan besaran
parameter energi. Untuk mengolah data masukan dan keluarannya digunakan arduino
uno sebagai RTU, pengiriman data menggunakan komunikasi Modbus RTU rs-485 dan
pembacaan data menggunakan PC.
Dengan
demikian saat ini dibutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk kontrol
dan monitoring dari jarak jauh. Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA)
merupakan solusi untuk mengatasi hal tersebut, karena dalam
prosesnya sistem bekerja melakukan pengambilan data secara real time. Untuk itu penulis membuat tugas akhir dengan
judul “PERENCANAAN SISTEM SCADA UNTUK SISTEM POMPA AIR MENGGUNAKAN RS-485
DENGAN PROTOCOL MODBUS RTU RS-485”.
1.1 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam tugas akhir ini sebagai
berikut:
1. Dengan menggunakan
Pzem016 maka dapat diketahui data parameter energi sesuai dengan data yang
diinginkan pada PC, maka untuk pengujian volume air pada tangki ini digunakan
sistem SCADA.
2. Mengetahui cara
kerja jaringan komunikasi Modbus untuk pengiriman data ke monitor (PC).
2.
SCADA
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) dapat
didefinisikan dari kepanjangan itu sendiri. Supervisory Control adalah Sistem
yang berfungsi untuk memberikan instruksi kendali dan mengawasi kerja suatu
proses tertentu, sedangkan Data Acquisition adalah Sistem yang berfungsi untuk mengambil,
mengumpulkan, dan memproses data untuk
kemudian disajikan sesuai kebutuhan yang dikehendaki. Jadi sistem SCADA adalah
sistem berbasis komputer yang dapat melakukan pengawasan, pengendalian, dan
akuisisi data terhadap suatu proses tertentu secara real time [4].

Gambar 1. Sistem SCADA
2.1 Komunikasi
Modbus
Modbus digunakan untuk komunikasi antar
banyak perangkat dalam satu jaringan, misalnya dalam sebuah sistem yang
melakukan pengukuran suhu, kelembaban dan mengirimkan hasilnya ke sebuah
komputer. Modbus sering digunakan untuk menghubungkan komputer pemantau pada
sistem Supervisory control and data
acquisition (SCADA).

Gambar 2. Komunikasi Modbus
2.2 Recommended
Standard 485
Komunikasi serial adalah komunikasi yang pengiriman
datanya per-bit secara berurutan dan bergantian. Komunikasi ini mempunyai suatu
kelebihan yaitu hanya membutuhkan satu jalur dan kabel yang sedikit
dibandingkan dengan komunikasi paralel. Pada prinsipnya komunikasi serial
merupakan komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit sehingga lebih
lambat dibandingkan komunikasi parallel, atau dengan kata lain komunikasi
serial merupakan salah satu metode komunikasi data di mana hanya satu bit data
yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu. [7]
2.3
PZem 016
Peacefair merilis sejumlah modul meter energi murah. Banyak tipe
tersedia, mulai dari modul dengan tampilan terintegrasi hingga tipe tanpa layar
yang dirancang untuk integrasi dengan sistem lain. Varian ini dilengkapi dengan antarmuka RS-485 dan sesuai dengan spesifikasi Modbus RTU untuk
komunikasi data. Ada dua subvarian dari model ini: 014 diberi peringkat 10 amp
dan berisi pirau internal, sementara 016 dinilai 100 amp dan termasuk
transformator arus eksternal.
Pzem016 adalah perangkat yang mampu memonitor energi dengan
sangat akurat. Semua dasar-dasarnya tercakup seperti tegangan, arus dan
frekuensi saluran (dalam Hertz), Juga termasuk daya (watt) yang dapat diatur ulang (Wh).

Gambar 3. Pzem-016
2.4 Software Delphi 7
Delphi adalah Suatu bahasa pemrograman yang menggunakan visualisasi sama
seperti bahasa pemrograman Visual Basic ( VB ) . Namun Delphi menggunakan
bahasa yang hampir sama dengan pascal (sering disebut objeck pascal ), sehingga
lebih mudah untuk digunakan . Bahasa pemrograman Delphi dikembangkan oleh
CodeGear sebagai divisi pengembangan perangkat lunak milik embarcadero . Divisi
tersebut awalnya milik borland, sehingga bahasa ini memiliki versi Borland
Delphi.
Delphi juga
menggunakan konsep yang berorientasi objek ( OOP ) , maksudnya pemrograman
dengan membantu sebuah aplikasi yang mendekati keadaan dunia yang sesungguhnya
. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mendesign objek untuk menyelesaikan
masalah . OOP ini memiliki beberapa unsur yaitu ; Encapsulation ( pemodelan ) ,
Inheritance ( Penurunan ) , Polymorphism ( Polimorfisme ).
3.
METODE PENELITIAN
Variabel yang akan diuji dan dianalisis dalam
penelitian ini meliputi kesesuaian pembacaan sensor ultrasonik untuk mendeteksi
level air pada tangki air. Hasil pembacaan sensor akan dieksekusi oleh Arduino
untuk memberikan input kepada relay untuk menjalankan dan menghentikan
pompa air. Parameter yang akan diukur meliputi ketinggian air (t) dan volume
air pada tangki air (v) dan waktu pengisian
tangki air (s). Untuk menghitung volume air dapat digunakan persamaan berikut
ini:
𝑣= 𝜋 𝑥 𝑟2 𝑥 𝑡 …………….(2)
Dimana
v = volume (m3)
𝜋 = 3,14
𝑟 = jari-jari (cm)
t = tinggi (cm)
3.1 Rancangan sistem
Monitoring
dan kontrol level air berbasis SCADA
ini menggunakan Arduino Uno sebagai pengontrol. Input pada sistem SCADA ini yaitu mode otomatis. Untuk medeteksi level air yang
ada didalam tangki air digunakan sensor ultrasonik. Sehingga pada saat sensor
ultrasonik membaca level air langsung terbaca dan ditampilkan pada PC. Dan juga
dipakai Pzem 016 untuk mendeteksi energi pada pompa air yang nantinya hasil
data nya akan dikirimkan lewat komunikasi modbus dan terdisplay pada PC. Secara
lengkap blok diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Blok Diagram
Sistem
3.2
Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak ini berfungsi untuk mengatur kinerja keseluruhan
sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat
bekerja dengan baik. Perancangan ini dimulai dengan pembuatan program untuk
arduino, pembuatan program delphi dengan menggunakan software Delphi
versi 7.0, Pembuatan tampilan interface PC
SCADA menggunakan software Delphi versi 7.0. Berikut pada gambar 11
adalah flowchart sistem pompa
air dan rancangan program software guna menunjang sistem.

Gambar 5. Flowchart
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penggunaan
SCADA dimaksudkan untuk memudahkan dalam monitoring dan akuisisi data pada
pompa air. Hasil perancangan sistem pompa air dengan menggunakan serial RS-485
dengan protocol modbus RTU RS-485 dapat
dilihat pada gambar 14. Pada tampilan interface PC terdapat proses yang
dilengkapi dengan pembacaan sensor ultrasonik Sr04T untuk pembacaan ketinggian
level air Selain itu terdapat juga sensor Pzem 016 untuk pembacaan energi yang
terdapat pada pompa air AC yang dipakai. Serta terdapat tombol operasi untuk start/stop pompa dan connect/disconnect untuk proses
pemakaian jaringan modbus RTU RS-485.

Gambar 6. Tampilan interface laptop
Dengan
pengunaan SCADA maka secara otomatis data proses akan direkam, selain itu untuk
pengoperasian dan monitoring proses yang sedang berlangsung dapat dilakukan
pada interface PC.
4.1 Hasil Pengukuran
Pada tugas akhir ini tangki yang digunakan berbentuk tabung dengan
ketinggian 100 cm. Untuk mencegah air dalam tangki tumpah maka digunakan batas
maksimal dengan melakukan penyetingan pada program, dengan program “pompa air
akan mati jika air melebihi batas maksimal yaitu 90 cm”, dan untuk mencegah
kekosongan air dalam tangki digunakan juga batas minimal dengan melakukan penyetingan
pada program, dengan program “Pompa air akan hidup jika air kurang dari 10 cm”.
Fungsi SCADA terlihat jelas pada proses pengawasan (supervisory), proses
pengendalian (controling) dan proses akuisisi data (data acquisition).
Proses pengawasan (supervisory) bertujuan untuk mengetahui
keseluruhan proses sistem secara (real time) melalui layar interface laptop. Sedangkan proses
pengendalian (controling) bertujuan untuk mengontrol proses-proses yang
terjadi pada plant secara real time dari jarak jauh. Pada tugas
akhir ini proses kontrol diwujudkan dengan dibuatnya tombol start/stop
pada interface PC, tombol inilah yang
akan berfungsi untuk mengendalikan pompa air secara langsung. Dan proses
akuisisi data (data acquisition) bertujuan untuk untuk mengambil dan
memproses data untuk kemudian disajikan sesuai kebutuhan yang dikehendaki.
PZEM-016 dapat
mengukur tegangan Ac V, arus A, daya aktif W, frekuensi Hz, dan tegangan V. membaca semua nilai ini
dari PZEM 016 dengan bantuan Modbus Rs-485. Dengan memanfaatkan Protokol modbus yang terkenal dan cocok untuk PZem016 yaitu Modbus RTU
RS-485. Data yang diperoleh dalam pengujian sensor ultrasonik SR04T
ditampilkan pada SCADA interface PC
melalui jaringan Modbus RTU RS 485 didapatkan beberapa data dari tiap level air
dari tangki air.
- Pengujian Tegangan

- Pengujian Arus

- Pengujian Daya

- Pengujian Frekuensi

4.2 Analisa Sistem SCADA
Dalam pengukuran sistem pompa
air, selain data energi yang didapatkan juga perlu data debit air yang
didapatkan menurut tinggi level air. Berikut akan dijabarkan hasil pengukuran
pada interface laptop dengan rumus-rumus yang ada.
a. Pengukuran ketinggian 10 cm dengan waktu 1 menit / 60
detik

Gambar 7. Hasil pengukuran tinggi air 10 cm
b. Pengukuran ketinggian 40 cm dengan waktu 6 menit 46
detik

Gambar 8. Hasil pengukuran tinggi air 40 cm
𝑣 = 3.14 x 252 cm x 40 cm
= 3.14 x 0.252
m x 0.4 m
= 3.14 x 0.025 m3
= 0.0785 m3
Debit air = 0.0785 x 1000
= 78.5 Liter
c.
Pengukuran
ketinggian 80 cm dengan waktu 19 menit 08 detik

Gambar 9. Hasil pengukuran tinggi air 80
cm
4.3
Pengujian Pembacaan
Pengujian
pembacaan sistem yang dimaksud adalah membandingkan jarak sebenarnya ketinggian
cairan dalam tangki dengan hasil baca dari sistem SCADA.
Tabel 1. Ketelitian Pengukuran Sistem
No
|
Hasil baca sistem SCADA
|
Tinggi air dalam tangki (cm)
|
Error (%)
|
Tinggi air pada interface PC (cm)
|
|||
1
|
0
|
0
|
0.000
|
2
|
5
|
4
|
0.200
|
3
|
10
|
9
|
0.100
|
4
|
15
|
14
|
0.067
|
5
|
20
|
19
|
0.050
|
6
|
25
|
24
|
0.040
|
7
|
30
|
29
|
0.033
|
8
|
35
|
34
|
0.029
|
9
|
40
|
39
|
0.025
|
10
|
45
|
44
|
0.022
|
11
|
50
|
49
|
0.020
|
12
|
55
|
54
|
0.018
|
13
|
60
|
59
|
0.017
|
14
|
65
|
64
|
0.015
|
15
|
70
|
69
|
0.014
|
16
|
75
|
74
|
0.013
|
17
|
80
|
79
|
0.013
|
18
|
85
|
84
|
0.012
|
19
|
90
|
89
|
0.011
|

Error (%) =
Dimana: x2 = nilai terbaca
x1
= output hasil pengukuran.
Dari
data diatas dapat dilihat bahwa sistem SCADA untuk sistem pompa air mampu mengukur jarak dengan
ketelitian yang cukup baik walaupun terdapat sedikit penyimpangan,
sehingga dapat diambil rata- rata kesalahan dari sistem tersebut sebesar
0.037%.
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1.
Hasil perancangan secara umum dapat dikatakan bekerja dengan baik,
dimana pompa air dapat dimonitoring dan dikontrol sehingga dapat diperoleh data
proses secara real time. Pembacaan
menggunakan Pzem016 dapat mengambil data yang diinginkan sesuai spesifikasi
alat ukur tersebut.
2. Sensor ultrasonik
dapat bekerja dengan cukup baik dengan tingkat error rata – rata sebesar
0.037%. Sehingga alat ini dirasa cukup akurat untuk digunakan serta
dapat mengambil data pada ketinggian air dalam tangki secara real time.
3. Dengan adanya sistem SCADA untuk sistem pompa
air ini diharapkan bisa leluasa memantau dan memonitoring tanpa harus turun ke
lapangan.
5.2
Saran
1.
Untuk
penelitian lebih lanjut, perlu diperhatikan kondisi air di dalam tandon pada
saat proses pengisian air. Pada proses ini air yang masuk ke dalam tandon
bergelombang dan tidak konstan hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pembacaan
sensor ultrasonik.
2. Pilih Sensor yang berkualitas atau sensor
yang tipe terbaru.
UCAPAN TERIMA KASIH
1.
Allah
yang telah memberikan waktu, kesehatan, dan kesempatan kepada penulis.

2.
Kedua orang tua, nenek
dan keluarga yang telah
memberikan dorongan moril, spiritual dan material untuk penulis.
3.
Bapak Surfa Yondri, SST.,M.T. selaku Direktur Politeknik Negeri Padang.
4.
Bapak Dr. H.
Afrizal Yuhanef, S.T., M.Kom. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Padang.
5.
Bapak Drs. H.
Roswaldi, Sk, SST., M.Kom. selaku Koordinator Program Studi Teknik Listrik
Politeknik Negeri Padang.
6.
Bapak
Ir.Julsam, M.Kom Selaku dosen pembimbing I yang selalu mendukung dalam
pembuatan
tugas akhir dan membantu dalam penulisan tugas akhir ini.
7. Bapak Herisajani, ST.,M.Kom Selaku
dosen pembimbing
II yang selalu
mendukung dalam pembuatan tugas
akhir dan membantu dalam penulisan tugas akhir ini.
8.
M.Jehan
Ramadhan selaku partner dalam pembuatan alat Tugas Akhir ini.
9.
Rekan-rekan teknik listrik angkatan 2016, yang telah membantu dan memberikan dukungannya bagi
penulis khusunya kelas A Reguler
10.
Pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan tugas
akhir dan menyusun tugas
akhir ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
DAFTAR
PUSTAKA
[1] Chopade,
S., Verma, P. (2013). Simulation of boiler control using PLC & SCADA. International Journal of
Engineering and Advanced Technology, 3 (3), 276-279
[2] Patil,
HP., Satpute, CK., Vaishampayan., Rahulkar, AD. (2014). Control of boiler
operation using PLC-SCADA. International Journal for Technological Research in
Engineering, 1 (7), 2347-4718.
[3] Mahfooz,
O., Memon, M., & Iftikhar, A. (2012). Project review on water level sensing
using PLC. PJETS, 2 (2), 160-170.
[4] Wibowo,
Cahyo.. “Pelatihan PLC – SCADA, 2015
[5] Pc
control, ”Pengetahuan Dasar Protokol Modbus” Pccontrol Center , 03 Juni 2016
[6]
Nurpadmi, “Studi Tentang Protocol Modbus” Forum Teknologi ,Vol. 01 No. 2
2015
[7]
Hidayah Nur Laili (2014), Komunikasi Serial. http://lilymutz.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 27
November 2015
Atau kunjungi Link Berikut PERENCANAAN SISTEM SCADA UNTUK SISTEM POMPA AIR MENGGUNAKAN SERIAL RS-485 DENGAN PROTOCOL MODBUS RTU RS-485
atau Tugas Akhir Alvin Tio
atau Tugas Akhir Alvin Tio
Komentar
Posting Komentar