Mendikbud Ajak Setiap Warga Negara Indonesia Jadi Duta Budaya
Kemendikbud ---
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak
warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri untuk menjadi
duta budaya Indonesia. Ia mengatakan, kekayaan budaya Indonesia adalah
sarana diplomasi yang luar biasa, tetapi selama ini belum dioptimalkan.
Mendikbud juga mendorong agar ke depan Bahasa Indonesia juga bisa lebih banyak diucapkan oleh penutur asing. “Semakin banyak penutur Bahasa Indonesia artinya semakin berkembang diplomasi budaya Indonesia,” ujarnya.
“Secara konstitusional, tugas ambassador memang berada di pundak duta
besar dan para staf. Tapi secara moral, setiap orang Indonesia adalah
ambassador untuk negeri (Indonesia). Setiap orang Indonesia yang berada
di luar negeri pada hakikatnya adalah ambassador,” ujar Mendikbud Anies
Baswedan, di hadapan diaspora dan mahasiswa Indonesia di Kedutaan Besar
Republik Indonesia, Canberra, Australia, Minggu (29/11/2015).
Ia mengatakan, jarang sekali ada bangsa di dunia ini yang memiliki
kekayaan budaya seperti Indonesia, salah satunya adalah kekayaan bahasa.
Bahasa Indonesia, katanya, berperan sebagai kunci pada proses diplomasi
budaya. Tidak hanya itu, Bahasa Indonesia juga bisa bermanfaat sebagai
contoh titik kulminasi budaya-budaya daerah.
"Ada lebih kurang 719 bahasa daerah, 400 lebih di Papua, 200 lebih di
Maluku, dan 100 lebih di Sulawesi. Keberagaman itu disatukan oleh Bahasa
Indonesia sebagai sarana komunkasi nasional,” ujar Mendikbud. Ia
menuturkan, pada tahun 1930-an, orang-orang daerah mengambil kursus
untuk bisa berbahasa Indonesia, tetapi sekarang semua orang bisa
berbahasa Indonesia tanpa harus kehilangan bahasa daerahnya.
Mendikbud juga mendorong agar ke depan Bahasa Indonesia juga bisa lebih banyak diucapkan oleh penutur asing. “Semakin banyak penutur Bahasa Indonesia artinya semakin berkembang diplomasi budaya Indonesia,” ujarnya.
Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat menyambut baik
ajakan Mendikbud tersebut. Nadjib mengungkapkan, ada sekitar 17.700
diaspora dan mahasiswa Indonesia di Australia, sehingga jika
masing-masing merasa dirinya adalah ambassador atau duta, maka akan
dahsyat sekali dampaknya untuk diplomasi budaya Indonesia.
Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Australia, Lina Farida Jihadah
menyampaikan apresiasinya atas kunjungan yang dilakukan Mendikbud. "Kami
berterima kasih, Mendikbud justru sowan ke 'keluarga besar'-nya dulu
sebelum bertemu dengan pejabat Australia. Kami juga dapat banyak
pencerahan dari ceramah beliau yang bernas,” tutur Lina.
Pertemuan Mendikbud dengan masyarakat Indonesia di Canberra, Australia,
merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja. Mendikbud dijadwalkan
bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Pendidikan Internasional
Australia, Richard Colbeck, dan Menteri Luar Negeri Australia, Julie
Bishop, untuk mendiskusikan beberapa hal terkait isu pendidikan dan
kebudayaan. Mendikbud dijadwalkan akan kembali ke Indonesia pada tanggal
1 Desember 2015.
sumber kemendikbud.com
by Alvin thyo
Komentar
Posting Komentar